Sejarah Negara Laos

Laos atau Republik Demokratik Rakyat Laos adalah sebuah negara yang terletak di Asia Tenggara, yang berbatasan dengan Thailand, Kamboja, Vietnam, Tiongkok, dan Myanmar. Laos memiliki sejarah yang panjang dan beragam, yang mencakup berbagai kerajaan, etnis, agama, dan pengaruh asing yang pernah menguasai atau mempengaruhi wilayahnya. Laos juga mengalami berbagai peristiwa dan perubahan, seperti penjajahan, kemerdekaan, revolusi, komunisme, dan pembangunan.

Berikut ini adalah ringkasan sejarah negara Laos dari zaman kuno hingga zaman modern.

Zaman Kuno
Zaman kuno berlangsung dari sekitar abad ke-8 hingga abad ke-14 M. Pada zaman ini, Laos merupakan bagian dari Asia Tenggara daratan, yang merupakan tempat berkembangnya berbagai kerajaan dan budaya kuno.

Kerajaan Chenla
Kerajaan Chenla adalah salah satu kerajaan kuno di Laos, yang berdiri dari sekitar abad ke-6 hingga abad ke-9 M. Kerajaan ini didirikan oleh orang-orang Khmer, suku bangsa penutur bahasa Mon-Khmer yang berasal dari Kamboja. Kerajaan Chenla menguasai wilayah selatan Laos dan sebagian Kamboja. Kerajaan Chenla dikenal karena kemampuan militernya dalam menghadapi ancaman dari kerajaan-kerajaan tetangga seperti Funan dan Champa. Kerajaan Chenla juga dikenal karena kemajuan dan kemakmurannya di bidang pertanian, perdagangan, seni, dan arsitektur.

Kerajaan Dvaravati
Kerajaan Dvaravati adalah salah satu kerajaan kuno di Laos, yang berdiri dari sekitar abad ke-6 hingga abad ke-11 M. Kerajaan ini didirikan oleh orang-orang Mon, suku bangsa penutur bahasa Mon-Khmer yang berasal dari Myanmar. Kerajaan Dvaravati menguasai wilayah barat daya Laos dan sebagian Thailand. Kerajaan Dvaravati dikenal karena pengaruhnya terhadap penyebaran agama Buddha Theravada di Asia Tenggara. Kerajaan Dvaravati juga dikenal karena kemajuan dan kemakmurannya di bidang sastra, seni, arsitektur, dan numismatik.

Zaman Klasik
Zaman klasik berlangsung dari sekitar abad ke-14 hingga abad ke-19 M. Pada zaman ini, Laos merupakan bagian dari Asia Tenggara maritim, yang merupakan tempat berkembangnya berbagai kerajaan dan budaya maritim.

Kerajaan Lan Xang
Kerajaan Lan Xang adalah salah satu kerajaan klasik di Laos, yang berdiri dari tahun 1354 hingga 1707 M. Kerajaan ini didirikan oleh Fa Ngum, seorang pangeran Lao yang berasal dari Angkor. Fa Ngum berhasil menyatukan berbagai kerajaan kecil di wilayah Laos dengan bantuan pasukan Khmer. Ia kemudian memproklamasikan dirinya sebagai raja Lan Xang (berarti “seribu gajah”). Kerajaan Lan Xang menguasai wilayah seluruh Laos dan sebagian Thailand. Kerajaan Lan Xang dikenal karena kemampuan militernya dalam menghadapi ancaman dari kerajaan-kerajaan tetangga seperti Ayutthaya dan Vietnam. Kerajaan Lan Xang juga dikenal karena pengaruhnya terhadap penyebaran agama Buddha Theravada di Asia Tenggara. Kerajaan Lan Xang juga dikenal karena kemajuan dan kemakmurannya di bidang sastra, seni, arsitektur, dan ilmu pengetahuan.

Pada tahun 1707, kerajaan Lan Xang terpecah menjadi tiga kerajaan yang saling bersaing, yaitu Kerajaan Luang Prabang di utara, Kerajaan Vientiane di tengah, dan Kerajaan Champasak di selatan. Ketiga kerajaan ini kemudian menjadi sasaran penjajahan dari kerajaan-kerajaan tetangga seperti Ayutthaya, Siam, Vietnam, dan Burma.

Penjajahan Prancis
Penjajahan Prancis terjadi pada akhir abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20. Penjajahan ini dimulai pada tahun 1893, ketika Prancis mengalahkan Siam dalam Perang Prancis-Siam dan memaksa Siam untuk menyerahkan wilayah Laos kepada Prancis. Prancis kemudian menggabungkan Laos ke dalam Indochina Prancis, sebuah koloni yang mencakup Vietnam, Kamboja, dan Laos. Prancis membagi Laos menjadi lima provinsi yang diperintah oleh seorang gubernur jenderal yang berkedudukan di Hanoi.

Penjajahan Prancis membawa perubahan besar bagi penduduk Laos, baik dari segi politik, ekonomi, sosial, maupun budaya. Penduduk Laos diberi status sebagai warga negara Prancis dengan hak-hak tertentu, seperti pendidikan dan kesehatan. Namun, mereka juga harus membayar pajak dan bekerja paksa untuk kepentingan kolonial Prancis. Banyak penduduk Laos yang menentang penjajahan Prancis dan bergabung dengan gerakan nasionalis atau komunis yang berjuang untuk kemerdekaan Laos.

Zaman Modern
Zaman modern berlangsung dari sekitar pertengahan abad ke-20 hingga sekarang. Pada zaman ini, Laos merupakan bagian dari Asia Tenggara kontemporer, yang merupakan tempat berkembangnya berbagai negara dan budaya modern.

Kemerdekaan Laos
Kemerdekaan Laos terjadi pada tahun 1953, setelah Perang Dunia II dan Perang Indochina Pertama. Kemerdekaan ini dimulai pada tahun 1945, ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan meninggalkan Indochina Prancis. Sebuah gerakan nasionalis yang disebut Lao Issara (berarti “Laos Merdeka”) memproklamasikan kemerdekaan Laos dari Prancis dan mendirikan pemerintahan sementara di Vientiane.

Namun, gerakan ini tidak mendapat pengakuan internasional dan harus menghadapi serangan dari pasukan Prancis yang kembali ke Indochina.

Pada tahun 1946, Raja Sisavang Vong dari Luang Prabang mengumumkan bahwa ia bersedia kembali menjadi bagian dari Indochina Prancis dengan syarat bahwa Laos diberi otonomi dalam urusan dalam negeri. Prancis menyetujui permintaan ini dan membentuk Kerajaan Laos sebagai negara merdeka dalam Uni Perancis. Namun, banyak anggota Lao Issara yang tidak puas dengan kesepakatan ini dan melanjutkan perjuangan bersenjata melawan Prancis dengan bantuan dari komunis Vietnam (Viet Minh). Perjuangan ini berlangsung hingga tahun 1954.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *