China adalah salah satu peradaban tertua di dunia, yang memiliki sejarah yang panjang dan kaya. China telah mengalami berbagai dinasti, revolusi, reformasi, dan transformasi sepanjang sejarahnya. China juga memiliki pengaruh besar terhadap budaya, politik, ekonomi, dan ilmu pengetahuan di Asia dan dunia.
Dinasti-dinasti China
China pertama kali bersatu di bawah Dinasti Qin pada abad ke-3 SM, yang didirikan oleh Kaisar Qin Shi Huang. Ia terkenal karena membangun Tembok Besar China dan Tentara Terakota untuk melindungi makamnya. Dinasti Qin runtuh setelah kematian Qin Shi Huang dan digantikan oleh Dinasti Han, yang berlangsung selama lebih dari 400 tahun. Dinasti Han mencapai kemajuan besar dalam bidang sastra, seni, teknologi, dan perdagangan. Dinasti Han juga memperluas wilayah China ke barat dan membuka Jalur Sutra, sebuah jaringan rute perdagangan antara China dan Eropa.
Setelah runtuhnya Dinasti Han pada abad ke-3 M, China terpecah menjadi Tiga Kerajaan yang saling bertempur: Wei, Shu, dan Wu. Periode ini dianggap sebagai salah satu masa paling heroik dan romantis dalam sejarah China, yang menjadi sumber inspirasi bagi banyak karya sastra dan seni. Periode Tiga Kerajaan berakhir pada abad ke-3 M dengan penyatuan kembali China di bawah Dinasti Jin.
Dinasti Jin kemudian terbagi menjadi dua: Jin Barat dan Jin Timur. Pada saat yang sama, China menghadapi invasi dari suku-suku nomaden dari utara, seperti Xianbei, Xiongnu, dan Rouran. Beberapa dari suku-suku ini mendirikan kerajaan sendiri di wilayah China utara, seperti Wei Utara, Wei Timur, Qi Utara, Zhou Utara, dan Qi Selatan. Periode ini dikenal sebagai Zaman Enam Belas Kerajaan atau Zaman Lima Barbar.
Pada abad ke-6 M, China kembali bersatu di bawah Dinasti Sui, yang didirikan oleh Kaisar Wen dari Sui. Ia memulihkan ketertiban dan kemakmuran di China dan memulai proyek besar seperti pembangunan Terusan Besar China dan rekonstruksi ibu kota Chang’an. Namun, Dinasti Sui juga mengalami pemberontakan dan perang yang menguras sumber daya dan akhirnya runtuh setelah hanya 37 tahun berkuasa.
Dinasti Tang dan Song
Dinasti Sui digantikan oleh Dinasti Tang, yang berlangsung selama lebih dari 300 tahun dari abad ke-7 hingga ke-10 M. Dinasti Tang dianggap sebagai salah satu dinasti paling makmur dan berbudaya dalam sejarah China. Dinasti Tang mencapai puncak kekuasaan dan pengaruhnya di bawah Kaisar Taizong dan Kaisar Xuanzong, yang memperluas wilayah China ke Asia Tengah dan mengalahkan banyak musuh seperti Göktürk, Tibet, dan Korea.
Dinasti Tang juga mengalami kemajuan besar dalam bidang sastra, seni, musik, agama, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Beberapa tokoh terkenal dari periode ini adalah penyair Li Bai dan Du Fu, pelukis Wu Daozi dan Zhang Xuan, cendekiawan Zhang Zai dan Han Yu, serta biksu Xuanzang dan Yijing.
Dinasti Tang mengalami kemunduran pada abad ke-9 M karena korupsi, pemberontakan petani (terutama Pemberontakan An Lushan), intrik istana (terutama Peristiwa Gerbang Xuanwu), serta
serangan dari suku-suku nomaden dari utara. Dinasti Tang akhirnya runtuh pada tahun 907 M dan digantikan oleh periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan, yang ditandai oleh perpecahan dan perang saudara di China.</p>
Pada abad ke-10 M, China kembali bersatu di bawah Dinasti Song, yang berlangsung selama lebih dari 300 tahun dari abad ke-10 hingga ke-13 M. Dinasti Song dianggap sebagai salah satu dinasti paling inovatif dan maju dalam sejarah China. Dinasti Song menciptakan sistem pemerintahan sipil yang efisien dan meritokratis, yang menghasilkan banyak pejabat dan cendekiawan terampil.
Dinasti Song juga mengalami kemajuan besar dalam bidang ekonomi, perdagangan, pertanian, industri, militer, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Beberapa penemuan penting dari periode ini adalah kertas uang, kompas, bubuk mesiu, percetakan bergerak, dan jam astronomi. Beberapa tokoh terkenal dari periode ini adalah penyair Su Shi dan Li Qingzhao, pelukis Fan Kuan dan Ma Yuan, cendekiawan Shen Kuo dan Zhu Xi, serta ilmuwan Zhang Heng dan Shen Kuo.
Dinasti Song menghadapi ancaman dari suku-suku nomaden dari utara, seperti Khitan, Jurchen, dan Mongol. Pada tahun 1127 M, Jurchen menaklukkan China utara dan mendirikan Dinasti Jin. Dinasti Song terpaksa mundur ke China selatan dan mendirikan ibu kota baru di Lin’an (sekarang Hangzhou). Periode ini dikenal sebagai Song Selatan. Meskipun kehilangan sebagian besar wilayahnya, Song Selatan tetap makmur dan berbudaya. Namun, pada tahun 1279 M, Mongol berhasil menaklukkan Song Selatan dan mengakhiri dinasti tersebut.
Dinasti Yuan dan Ming
Dinasti Yuan adalah dinasti pertama yang didirikan oleh orang asing di China. Dinasti Yuan didirikan oleh Kubilai Khan, cucu dari Jenghis Khan, yang menyatukan seluruh China di bawah kekuasaannya pada tahun 1271 M. Dinasti Yuan mempertahankan banyak tradisi dan lembaga China, tetapi juga memperkenalkan unsur-unsur budaya Mongol dan Islam. Dinasti Yuan juga memperluas wilayah China ke Asia Tenggara dan Asia Barat.
Dinasti Yuan juga membuka China untuk kontak dengan dunia luar, terutama dengan Eropa melalui Jalur Sutra. Beberapa tokoh terkenal dari periode ini adalah Marco Polo, seorang pedagang dan penjelajah Italia yang mengunjungi China selama 17 tahun; Rabban Bar Sauma, seorang biksu Nestorian yang melakukan perjalanan dari Beijing ke Eropa; Guo Shoujing, seorang astronom dan insinyur yang merancang kalender baru; serta Zhao Mengfu