Tag Archives: sejarah aremenia

Sejarah Negara Armenia

Armenia adalah sebuah negara yang terletak di antara dua benua, Asia dan Eropa. Nama resminya adalah Republik Armenia. Armenia memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang dimulai sejak zaman prasejarah hingga masa kini. Armenia juga dikenal sebagai negara Kristen pertama di dunia, yang menerima agama Kristen sebagai agama resmi pada tahun 301 M.

Zaman Prasejarah dan Kekaisaran Armenia
Wilayah Armenia sudah dihuni oleh manusia sejak zaman prasejarah. Bukti-bukti arkeologis menunjukkan adanya kebudayaan kuno di daerah ini, seperti batu-batu nisan dengan ukiran salib dan gambar-gambar binatang. Salah satu situs arkeologis terkenal di Armenia adalah Gua Areni-1, yang berisi peninggalan tertua tentang pembuatan anggur dan sepatu kulit di dunia.

Pada abad ke-9 SM, Armenia menjadi bagian dari Kerajaan Urartu, yang merupakan salah satu musuh utama Kerajaan Asyur. Urartu mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-7 SM, ketika berhasil menguasai wilayah yang luas dari Laut Hitam hingga Laut Urmia. Namun, Urartu runtuh pada abad ke-6 SM akibat serangan bangsa Media dan Skithia.

Setelah runtuhnya Urartu, Armenia dibagi menjadi beberapa kerajaan dan satrapi yang tunduk kepada kekuasaan bangsa Media, Persia, Makedonia, dan Seleukia. Pada abad ke-2 SM, salah satu kerajaan Armenia yang bernama Kerajaan Artashesian berhasil menyatukan kembali wilayah Armenia dan memerdekakan diri dari bangsa Seleukia.

Kerajaan ini kemudian dikenal sebagai Kekaisaran Armenia
Kekaisaran Armenia mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-1 SM, di bawah pemerintahan Tigranes Agung. Tigranes berhasil memperluas wilayah kekaisarannya hingga mencakup sebagian besar Asia Kecil, Suriah, Mesopotamia, dan Iran. Ia juga menjalin aliansi dengan Romawi melalui perkawinan dengan Cleopatra dari Pontus. Namun, kekaisaran ini mulai melemah setelah Tigranes dikalahkan oleh Pompeyus dari Romawi pada tahun 66 SM.

Penerimaan Agama Kristen dan Penjajahan Asing
Pada abad ke-4 M, Armenia mengalami perubahan besar dalam bidang agama. Pada tahun 301 M, Raja Tiridates III mengumumkan agama Kristen sebagai agama resmi negara, setelah ia sendiri dibaptis oleh Santo Gregorius Penerang. Dengan demikian, Armenia menjadi negara Kristen pertama di dunia, bahkan sebelum Romawi memberikan toleransi kepada agama Kristen pada tahun 313 M.

Agama Kristen membawa pengaruh besar bagi perkembangan budaya dan identitas bangsa Armenia. Salah satu tokoh penting dalam sejarah Armenia adalah Mesrop Mashtots, yang menciptakan alfabet Armenia pada tahun 405 M. Alfabet ini memungkinkan penyebaran literatur dan ilmu pengetahuan dalam bahasa Armenia. Salah satu karya sastra terkenal dalam bahasa Armenia adalah Sejarah Armenia karya Movses Khorenatsi, yang ditulis pada abad ke-5 M.
Namun, penerimaan agama Kristen juga membawa tantangan bagi Armenia. Sebagai negara Kristen

Republik Armenia Pertama dan Kedua
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Armenia mengalami masa-masa kelam akibat kekejaman Turki Utsmani. Jutaan orang Armenia dibunuh atau diusir dari tanah leluhur mereka dalam apa yang disebut sebagai Genosida Armenia. Genosida ini merupakan salah satu kejahatan kemanusiaan terbesar dalam sejarah dunia.

Setelah runtuhnya Kerajaan Rusia akibat Revolusi Bolshevik pada tahun 1917, Armenia mendeklarasikan kemerdekaannya sebagai Republik Armenia Pertama pada tahun 1918. Republik ini berdiri selama tiga tahun, sebelum ditaklukkan oleh Turki Utsmani dan Uni Soviet. Pada tahun 1920, Armenia menjadi bagian dari Republik Sosialis Federasi Soviet Transkaukasia, yang kemudian dibubarkan pada tahun 1936. Armenia kemudian menjadi salah satu republik konstituen Uni Soviet.

Selama menjadi bagian dari Uni Soviet, Armenia mengalami perkembangan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Namun, Armenia juga menghadapi berbagai masalah, seperti penindasan politik, diskriminasi etnis, dan konflik wilayah. Salah satu sumber konflik adalah Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah yang mayoritas penduduknya adalah orang Armenia, tetapi secara administratif termasuk dalam Azerbaijan.

Armenia Modern dan Konflik Nagorno-Karabakh
Pada tahun 1988, gerakan nasionalis Armenia mulai menuntut pemisahan Nagorno-Karabakh dari Azerbaijan dan penyatuan dengan Armenia. Tuntutan ini menimbulkan ketegangan dan kekerasan antara kedua negara. Pada tahun 1991, Nagorno-Karabakh mendeklarasikan kemerdekaannya sebagai Republik Artsakh, tetapi tidak diakui oleh dunia internasional.

Pada tahun yang sama, Armenia juga mendeklarasikan kemerdekaannya sebagai Republik Armenia Kedua setelah runtuhnya Uni Soviet. Armenia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1992. Sejak kemerdekaannya, Armenia menghadapi berbagai tantangan, seperti krisis ekonomi, bencana alam, korupsi politik, dan isolasi regional.

Konflik Nagorno-Karabakh menjadi salah satu isu utama dalam hubungan luar negeri Armenia. Armenia mendukung dan melindungi Republik Artsakh dari serangan Azerbaijan. Konflik ini telah menewaskan ribuan orang dan mengakibatkan jutaan orang mengungsi. Pada tahun 1994, gencatan senjata ditandatangani oleh kedua negara, tetapi tidak menyelesaikan masalah secara permanen. Konflik ini kembali meletus pada tahun 2016 dan 2020, dengan campur tangan Turki dan Rusia.

Armenia adalah negara yang memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Negara ini juga memiliki budaya yang unik dan beragam. Armenia merupakan salah satu pusat peradaban tertua di dunia dan negara Kristen pertama di dunia. Meskipun menghadapi banyak kesulitan dan tantangan, Armenia tetap berusaha untuk mempertahankan identitas dan kedaulatannya sebagai bangsa.