Tag Archives: sejarah negara sri langka

Sejarah Negara Sri Lanka

Sri Lanka adalah sebuah negara pulau yang terletak di Samudra Hindia, di sebelah tenggara India. Nama resmi negara ini adalah Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka. Sebelum tahun 1972, negara ini dikenal dengan nama Ceylon, yang merupakan nama kolonial yang diberikan oleh Inggris. Sri Lanka memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang dipengaruhi oleh berbagai budaya, agama, dan peradaban.

Prasejarah
Bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa Sri Lanka telah dihuni oleh manusia sejak zaman prasejarah. Manusia pertama yang tinggal di pulau ini adalah Manusia Balangoda, yang merupakan kelompok pemburu-pengumpul yang hidup sekitar 34.000 tahun yang lalu. Mereka tinggal di gua-gua dan membuat alat-alat dari batu dan tulang. Beberapa gua yang menjadi tempat tinggal mereka antara lain Batadombalena, Gua Fa-Hien, dan Belilena.

Pada zaman batu muda, sekitar 10.000 tahun yang lalu, manusia mulai bercocok tanam dan beternak. Mereka juga mulai membuat tembikar dan perhiasan dari logam. Mereka mendirikan permukiman-permukiman permanen di sepanjang sungai-sungai dan danau-danau. Beberapa situs prasejarah yang penting antara lain Ibbankatuwa, Pomparippu, dan Dorawaka.

Periode Protohistoris
Periode protohistoris adalah periode transisi antara zaman prasejarah dan zaman sejarah. Periode ini dimulai sekitar abad ke-4 SM, berdasarkan kronik-kronik kuno seperti Mahawamsa, Dipawamsa, Silappadikaram, Manimekalai, dan Culawamsa. Kronik-kronik ini merupakan sumber utama informasi tentang sejarah awal Sri Lanka.

Menurut kronik-kronik tersebut, penduduk pertama yang datang dari India ke Sri Lanka adalah Pangeran Wijaya dan pengikutnya dari Kerajaan Sinhapura di India Utara. Mereka mendarat di pantai barat laut pulau pada tahun 543 SM dan mendirikan Kerajaan Tambapanni. Wijaya menikahi Putri Kuweni dari suku Vedda, yang merupakan penduduk asli pulau. Namun kemudian ia meninggalkannya dan menikahi Putri Panduwasdevi dari India.
Selain Wijaya dan pengikutnya, ada juga kelompok-kelompok lain yang datang dari India Selatan dan menetap di sepanjang pesisir pantai timur dan selatan pulau. Mereka berasal dari berbagai suku bangsa seperti Tamil, Malayali, Telugu, Kannada, dan lain-lain. Mereka membawa budaya, bahasa, agama, dan seni mereka ke Sri Lanka.

Periode Klasik
Periode klasik adalah periode keemasan sejarah Sri Lanka, yang berlangsung dari abad ke-3 SM hingga abad ke-13 M. Periode ini ditandai oleh perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, dan seni yang pesat. Periode ini juga disebut sebagai periode Anuradhapura dan Polonnaruwa, sesuai dengan nama dua kerajaan utama yang berkuasa pada masa itu.

Pada abad ke-3 SM, agama Buddha diperkenalkan ke Sri Lanka

Periode Klasik
oleh Raja Vijayabahu I, yang mengalahkan Chola dan menyatukan kembali pulau ini. Ia memindahkan ibu kota dari Anuradhapura ke Polonnaruwa, yang lebih strategis dan mudah dipertahankan. Kerajaan Polonnaruwa mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Parakramabahu I, yang memperluas wilayahnya hingga ke India Selatan dan membangun banyak proyek irigasi, kuil, istana, dan monumen. Ia juga mengirimkan ekspedisi maritim ke Burma dan Thailand untuk menyebarkan agama Buddha.

Setelah kematian Parakramabahu I, Kerajaan Polonnaruwa mengalami kemunduran akibat perselisihan internal dan serangan dari India Selatan. Pada abad ke-13 M, kerajaan ini runtuh dan ibu kota dipindahkan ke beberapa tempat lain seperti Dambadeniya, Yapahuwa, Kurunegala, Gampola, Kotte, dan Kandy. Periode ini disebut sebagai periode transisi atau periode menengah.

Periode Kolonial
Periode kolonial adalah periode ketika Sri Lanka berada di bawah pengaruh dan kekuasaan bangsa-bangsa Eropa, terutama Portugis, Belanda, dan Inggris. Periode ini dimulai pada abad ke-16 M dan berakhir pada abad ke-20.

M.Portugis
Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang tiba di Sri Lanka pada tahun 1505. Mereka datang untuk mencari rempah-rempah dan perdagangan maritim. Mereka mendirikan benteng-benteng dan pos-pos dagang di sepanjang pesisir pantai barat dan selatan pulau. Mereka juga mencoba menguasai wilayah pedalaman dengan cara bersekutu atau berperang dengan raja-raja setempat. Mereka berhasil menguasai Kerajaan Kotte pada tahun 1597 dan Kerajaan Jaffna pada tahun 1619.

Portugis juga berusaha menyebarluaskan agama Katolik di Sri Lanka dengan cara menghancurkan kuil-kuil Buddha dan Hindu, membaptis penduduk setempat, dan melarang praktik-praktik agama lain. Banyak penduduk Sri Lanka yang menentang Portugis karena merasa terancam oleh budaya dan agama mereka. Salah satu kelompok yang paling gigih melawan Portugis adalah Kerajaan Kandy di pegunungan tengah pulau.

Belanda
Belanda adalah bangsa Eropa kedua yang datang ke Sri Lanka pada tahun 1602. Mereka datang sebagai pesaing Portugis dalam perdagangan rempah-rempah. Mereka bersekutu dengan Kerajaan Kandy untuk mengusir Portugis dari pulau ini. Mereka berhasil mengalahkan Portugis pada tahun 1658 dan mengambil alih semua wilayah mereka di Sri Lanka.

Belanda lebih tertarik pada perdagangan daripada penyebaran agama. Mereka memperkenalkan sistem monopoli dagang yang menguntungkan mereka tapi merugikan penduduk setempat. Mereka juga memperkenalkan sistem pajak tanah yang memberatkan petani. Mereka membangun banyak infrastruktur seperti jalan, jembatan, kanal, dan gudang untuk mendukung aktivitas perdagangan mereka.